Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 02 Juni 2014

Makalah Penjernih Minyak Goreng

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Menurut publikasi BPS pada bulan agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49% per tahun. Dengan jumlah dan laju pertumbuhan sebanyak itu, maka di perlukan konsumsi yang tinggi. Dengan jumlah penduduk indonesia yang tinggi dan Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki banyak industri makanan tentu saja membutuhkan minyak goreng sebagai bahan baku memasak dalam jumlah besar. Dengan demikian, jumlah limbah minyak goreng atau lazim disebut jelantah juga besar.
Minyak goreng adalah salah satu bahan baku pemenuh kebutuhan konsumsi baik rumah tangga maupun industri makanan. Minyak goreng bekas (jelantah) biasanya diperlakukan sebagai limbah dan harus dibuang pada tempatnya yang sesuai dengan persyaratan lingkungan. Bila dikonsumsi minyak tersebut juga merupakan sumber gangguan kesehatan bagi manusia. Seiring dengan permasalahan di atas, maka penulis melakukan tindakan untuk merancang sebuah alat yang ditujukan penggunaannya untuk mengolah limbah minyak goreng bekas (jelantah) agar minyak jelantah tersebut dapat digunakan kembali tanpa adanya rasa takut terhadap zat yang bersifat karsinogenik (zat berbahaya).
Penulis menawarkan alat filterisasi minyak yang kami beri nama resiqinoil sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menjernihkan minyak goreng bekas (jelantah) . Alat ini terdiri dari komposisi batu bata sebagai penyaring zat mikro (yang tidak bisa di saring kasa awal), arang sebagai penterap warna,odor dan zat kimia lain yang merugikan seperti lemak jenuh. Kandungan yang ada dalam batu bata dan arang dapat menyerap zat yang bersifat karsinogenetik (zat berbahaya) bagi tubuh sehingga minyak goreng bekas (jelantah) dapat digunakan kembali untuk memasak makanan.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.       Bagai mana cara menggunakan kembali limbah minyak goreng bekas (jelantah) tanpa penggunaan bahan kimia yang berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia?
b.   Bagaimana cara kerja alat resiqinoil dalam proses penjernihan minyak goreng bekas (jelantah).?

C.     Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :
a.       Untuk pemanfaatan kembali limbah minyak goreng bekas (jelantah) tanpa penggunaan bahan kimia yang berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia.
b.      Untuk mengetahui cara kerja alat resiqinoil dalam proses penjernihan minyak goreng bekas (jelantah).

D.    Manfaat

1.      Manfaat Teoretis
Dapat menambah khasanah keilmuan dan dapat dijadikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pemanfaatan limbah minyak goreng bekas (jelantah) dalam upaya pengelolaan lingkungan.

2.      Manfaat Praktis
a.       Peneliti
Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang serupa yang berorientasi pada pemanfaatan minyak goreng bekas (jelantah).



b.      Bagi Sekolah
Sebagai acuan program belajar siswa dalam pemanfaatan limbah minyak goreng bekas (jelantah), serta peningkatan pengetahuan melalui kegiatan pengembangan belajar  mengajar.

c.       Bagi Masyarakat
Sebagai bahan refrensi penggunaan minyak goreng bekas (jelantah) agar dapat digunakan kembali tanpa membahayakan konsumen makanan yang menggunakan minyak goreng bekas (jelantah).

BAB II
ISI

A.    Landasan Teori

Pembakaran tidak sempurna pada zat organik menyebabkan senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Peristiwa tersebut disebut sebagai pirolisis. Pada saat pirolisis, energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang. Pirolisis untuk pembentukan arang terjadi pada suhu 150~300 oC.
 Pembentukan arang tersebut disebut sebagai pirolisis primer. Arang dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi karbon monoksida, gas hidrogen dan gas-gas hidrokarbon. Peristiwa ini disebut sebagai pirolisis sekunder.
Karbon aktif merupakan produk lanjutan dari arang. Karbon aktif bersifat menyerap segala kotoran yang ada di sekitarnya. Secara umum karbon atau arang aktif dapat dibuat dari arang dengan pemanasan pada suhu 600-2000 oC pada tekanan tinggi. Pada kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah sangat banyak, sehingga luas permukaan arang menjadi sangat besar. 1 (satu) gram karbon aktif pada umumnya memiliki luas permukaan 500-1500 m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat kecil 0,01-0,0000001 mm.

B.     Alat dan Bahan

1.      Alat

a.       Cutter
Untuk memotong kedua botol

b.      Lakban
Untuk menyambung antar bagian bawah botol dan atas botol
c.       Corong
Untuk memasukan minyak ke dalam alat penjernih minyak.

2.      Bahan

a.       2 botol besar
Sebagai tempat bahan-bahan dan proses penyaringan. Dengan cara dibersihkan dan satu botol di potong bagian bawah satu botol di potong bagian atas.
b.      Jaring Kasa
Sebagai alat penyaringan paling bawah. Ukuran di sesuaikan dengan tutup botol dan terdapat rongga-rongga sebagai tempat mengalirnya minyak goreng.
c.       Arang
Sebagai penyerap berbagai senyawa sehingga sering digunakan sebagai absorbent.  Dilapisan paling bawah.
d.      Batu Bata
Sebagai penyaring makro. Dilapisan kedua setelah arang.
e.       Minyak Goreng Bekas (Jelantah)
Sebagai bahan pokok proses penjernihan minyak goreng bekas (jelantah)

C.     Langkah Kerja

1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Memecah batu bata dan arang menjadi potongan kecil.
3.      Cuci batu bata dan arang hingga bersih sebagai
4.      Jemur atau oven batu bata dan arang hingga kering.
5.      Susun arang dan batu bata dibotol. Lapisan pertama arang, lapisan kedua batu bata.

D.    Hasil dan Pembahasan
(Terlampir)

Pembahasan

Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon aktif tersebut baik di air maupun di udara. Maka karbon aktif banyak digunakan untuk penyaringan baik air ataupun udara. Karbon aktif yang dapat digunakan dalam daur ulang minyak goreng dapat berasal dari hasil pembakaran jerami padi, sabut padi, dan dari batok kelapa.
Yang kami gunakan pada penelitian ini yaitu karbon aktif yang berasal dari pembakaran tempurung kelapa. Arang mempunyai pori yang sangat banyak sehingga dapat menyerap berbagai kotoran. Dengan demikian arang atau karbon aktif banyak digunakan dalam penyaringan atau penjernihan minyak jelantah.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon aktif tersebut baik di air maupun di udara. Maka karbon aktif banyak digunakan untuk penyaringan baik air ataupun udara. Karbon aktif yang dapat digunakan dalam daur ulang minyak goreng dapat berasal dari hasil pembakaran jerami padi, sabut padi, dan dari batok kelapa.
Yang kami gunakan pada penelitian ini yaitu karbon aktif yang berasal dari pembakaran tempurung kelapa. Arang mempunyai pori yang sangat banyak sehingga dapat menyerap berbagai kotoran. Dengan demikian arang atau karbon aktif banyak digunakan dalam penyaringan atau penjernihan minyak jelantah.

B.      Saran
Agar produk resiqinoil dapat lebih berkembang lagi, diperlukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam pada masa mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar