BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut publikasi BPS pada bulan agustus
2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan
hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari
119.507.580 laki-laki dan
118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49% per
tahun. Dengan jumlah dan laju pertumbuhan sebanyak itu, maka di perlukan
konsumsi yang tinggi. Dengan
jumlah penduduk indonesia yang tinggi dan Indonesia sebagai negara berkembang
yang memiliki banyak industri makanan tentu saja membutuhkan minyak goreng
sebagai bahan baku memasak dalam jumlah besar. Dengan demikian, jumlah limbah
minyak goreng atau lazim disebut jelantah juga besar.
Minyak goreng adalah salah satu bahan baku pemenuh kebutuhan
konsumsi baik rumah tangga maupun industri makanan. Minyak goreng bekas (jelantah) biasanya
diperlakukan sebagai limbah dan harus dibuang pada tempatnya yang sesuai dengan
persyaratan lingkungan. Bila dikonsumsi minyak tersebut juga merupakan sumber
gangguan kesehatan bagi manusia. Seiring dengan permasalahan di atas, maka
penulis melakukan tindakan untuk merancang sebuah alat yang ditujukan
penggunaannya untuk mengolah limbah minyak goreng bekas (jelantah) agar minyak
jelantah tersebut dapat digunakan kembali tanpa adanya rasa takut terhadap zat
yang bersifat karsinogenik (zat berbahaya).
Penulis menawarkan alat filterisasi minyak yang kami beri
nama resiqinoil sebagai salah satu
alternatif yang dapat digunakan untuk menjernihkan minyak goreng bekas
(jelantah) . Alat ini terdiri dari komposisi batu bata sebagai penyaring zat
mikro (yang tidak bisa di saring kasa awal), arang sebagai penterap warna,odor
dan zat kimia lain yang merugikan seperti lemak jenuh. Kandungan yang ada dalam
batu bata dan arang dapat menyerap zat yang bersifat karsinogenetik (zat
berbahaya) bagi tubuh sehingga minyak goreng bekas (jelantah) dapat digunakan
kembali untuk memasak makanan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.
Bagai mana cara
menggunakan kembali limbah minyak goreng bekas
(jelantah) tanpa penggunaan bahan kimia yang berpengaruh pada kesehatan tubuh
manusia?
b.
Bagaimana cara kerja alat resiqinoil dalam proses
penjernihan minyak goreng bekas
(jelantah).?
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk pemanfaatan kembali limbah minyak goreng
bekas (jelantah) tanpa penggunaan bahan kimia yang berpengaruh pada kesehatan
tubuh manusia.
b.
Untuk
mengetahui cara kerja alat resiqinoil dalam proses penjernihan minyak goreng
bekas (jelantah).
D.
Manfaat
1.
Manfaat
Teoretis
Dapat menambah
khasanah keilmuan dan dapat dijadikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pemanfaatan limbah minyak goreng bekas
(jelantah) dalam upaya pengelolaan lingkungan.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Peneliti
Dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang serupa yang berorientasi
pada pemanfaatan minyak goreng bekas (jelantah).
b.
Bagi
Sekolah
Sebagai
acuan program belajar siswa dalam pemanfaatan limbah minyak goreng bekas
(jelantah), serta peningkatan pengetahuan melalui kegiatan pengembangan
belajar mengajar.
c.
Bagi
Masyarakat
Sebagai
bahan refrensi penggunaan minyak goreng bekas (jelantah) agar dapat digunakan
kembali tanpa membahayakan konsumen makanan yang menggunakan minyak goreng
bekas (jelantah).
BAB
II
ISI
A.
Landasan
Teori
Pembakaran
tidak sempurna pada zat organik menyebabkan senyawa karbon kompleks tidak
teroksidasi menjadi karbon dioksida. Peristiwa tersebut disebut sebagai
pirolisis. Pada saat pirolisis, energi panas mendorong terjadinya oksidasi
sehingga molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau
arang. Pirolisis untuk pembentukan arang terjadi pada suhu 150~300 oC.
Pembentukan arang tersebut disebut sebagai
pirolisis primer. Arang dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi karbon
monoksida, gas hidrogen dan gas-gas hidrokarbon. Peristiwa ini disebut sebagai
pirolisis sekunder.
Karbon
aktif merupakan produk lanjutan dari arang. Karbon aktif bersifat menyerap
segala kotoran yang ada di sekitarnya. Secara umum karbon atau arang aktif
dapat dibuat dari arang dengan pemanasan pada suhu 600-2000 oC pada tekanan tinggi. Pada
kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah
sangat banyak, sehingga luas permukaan arang menjadi sangat besar. 1 (satu)
gram karbon aktif pada umumnya memiliki luas permukaan 500-1500 m2, sehingga sangat
efektif dalam menangkap partikel-partikel
yang sangat kecil 0,01-0,0000001 mm.
B.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
a.
Cutter
Untuk
memotong kedua botol
b.
Lakban
Untuk
menyambung antar bagian bawah botol dan atas botol
c.
Corong
Untuk
memasukan minyak ke dalam alat penjernih minyak.
2.
Bahan
a.
2
botol besar
Sebagai
tempat bahan-bahan dan proses penyaringan. Dengan cara dibersihkan dan satu
botol di potong bagian bawah satu botol di potong bagian atas.
b.
Jaring
Kasa
Sebagai
alat penyaringan paling bawah. Ukuran di sesuaikan dengan tutup botol dan
terdapat rongga-rongga sebagai tempat mengalirnya minyak goreng.
c.
Arang
Sebagai
penyerap berbagai senyawa sehingga sering digunakan sebagai absorbent. Dilapisan paling bawah.
d.
Batu
Bata
Sebagai
penyaring makro.
Dilapisan kedua setelah arang.
e.
Minyak
Goreng Bekas (Jelantah)
Sebagai
bahan pokok proses penjernihan minyak goreng bekas (jelantah)
C.
Langkah
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan
2.
Memecah
batu bata dan arang menjadi potongan kecil.
3.
Cuci
batu bata dan arang hingga bersih sebagai
4.
Jemur
atau oven batu bata dan arang hingga kering.
5.
Susun
arang dan batu bata dibotol. Lapisan pertama arang, lapisan kedua batu bata.
D.
Hasil
dan Pembahasan
(Terlampir)
Pembahasan
Karbon aktif bersifat sangat aktif
dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon aktif tersebut baik di air
maupun di udara. Maka karbon aktif banyak digunakan untuk penyaringan baik air
ataupun udara. Karbon aktif yang dapat digunakan dalam daur ulang minyak goreng
dapat berasal dari hasil pembakaran jerami padi, sabut padi, dan dari batok
kelapa.
Yang kami gunakan pada penelitian ini yaitu
karbon aktif yang berasal dari pembakaran tempurung kelapa. Arang mempunyai
pori yang sangat banyak sehingga dapat menyerap berbagai kotoran. Dengan
demikian arang atau karbon aktif banyak digunakan dalam penyaringan atau
penjernihan minyak jelantah.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbon aktif bersifat sangat aktif
dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon aktif tersebut baik di air
maupun di udara. Maka karbon aktif banyak digunakan untuk penyaringan baik air
ataupun udara. Karbon aktif yang dapat digunakan dalam daur ulang minyak goreng
dapat berasal dari hasil pembakaran jerami padi, sabut padi, dan dari batok
kelapa.
Yang kami gunakan pada penelitian ini yaitu
karbon aktif yang berasal dari pembakaran tempurung kelapa. Arang mempunyai
pori yang sangat banyak sehingga dapat menyerap berbagai kotoran. Dengan
demikian arang atau karbon aktif banyak digunakan dalam penyaringan atau
penjernihan minyak jelantah.
B.
Saran
Agar produk resiqinoil
dapat lebih berkembang lagi, diperlukan penelitian yang lebih lanjut dan
mendalam pada masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar